Selasa, 14 Desember 2010

Leduk Magetan, Padukan Tradisi Islam dan Jawa


Menjelang datangnya bulan Suro, sebuah tradisi unik digelar warga Magetan, Jawa Timur. Namanya lomba musik ledhug. ledhug sendiri singkatan dari lesung dan bedhug, yang merupakan gabungan kebudayaan Jawa dan Islam. Di sini para peserta diadu kepiawaiannya dalam mengkolaborasikan kedua alat musik tadi, sehingga menghasilkan irama merdu yang enak untuk dinikmati.Lomba musik ledhug digelar di AlunAlun Magetan, Jawa Timur, Senin Siang. Belasan peserta ambil bagian dalam even ini,
Keunikan lomba yang hanya digelar setahun sekali di setiap menjelang datangnya bulan Suro tersebut. Kemudian, alat musik yang dipakai, hanya lesung dan bedhug. Kedua alat musik tersebut, merupakan simbul dari dua kebudayaan berbeda. Yaitu kebudayaan Jawa dan Islam.Dalam satu peserta, jumlah pemainnya bisa mencapai belasan orang. terdiri laki-laki dan perempuan. Mereka terbagi dalam berbagai tugas, mulai vocal, penabuh lesung, penabuh bedhug, backing vokal serta penari.

Seiring perkembangan jaman dan hasil kreatifitas para peserta, lomba musik ledhug khas Magetan terus mengalami perubahan.Meski alat musik wajib dalam lomba ini adalah lesung dan bedhug, namun menambahkannya dengan alat musik rebana dan kendang.Sementara kriteria penilaian dalam lomba ini, adalah kolaborasi dalam memainkan alat musik lesung dan bedhug.Penampilan serta penghayatan syair lagu wajib yang berjudul Magetan KumandangMenurut ceritanya, lomba musik ledhug khas Magetan sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Namun tidak seorang pun tahu siapa tokoh atau orang yang pertama kali memprakarsai lomba ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar